Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) mengatakan Jakarta menjadi salah satu kota yang siap melakukan pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan sampah yang menjadi fondasinya.
“Jakarta dinilai paling siap menjadi contoh kota yang bersih dan asri. Kita memiliki SDM, teknologi, dan anggaran yang mencukupi. Tinggal bagaimana semua pihak turun tangan dan bekerja bersama,” ujar Noer Adi Wardojo selaku Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya KLH/BPLH dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Adi dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sampah dari Sumber bagi petugas PJLP dan PPSU se-Jakarta Utara dilaksanakan 19-20 Juni 2025. Kegiatan itu dilakukan KLH/BPLH bersama Pemerintah Kota Jakarta Utara sebagai sinergi pengelolaan sampah dari sumber melalui pelatihan teknis bertahap yang menyasar aparatur kelurahan.
Kegiatan itu menindaklanjuti arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dengan dukungan penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui penguatan pelaksanaan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengingatkan pentingnya melakukan pemilahan sampah dari sumber yaitu dari rumah tangga, sebagai fondasi untuk pengelolaan sampah nasional. Hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang akan mencanangkan Gerakan Desa dan Kelurahan Bersih dan Asri menuju target nasional Indonesia Bebas Sampah 2029.
“Agenda pengelolaan sampah ini mau kita bawa ke mana? Setiap hari kita urus, tapi sampahnya tetap menumpuk. Harus ada perubahan dari dalam masyarakat,” katanya.
Bimtek itu menekankan pendekatan hulu-tengah-hilir, yakni hulu berupa pemilahan oleh rumah tangga, dipimpin RW dan didampingi petugas. Sedangkan tengah adalah pengangkutan oleh Dinas Lingkungan Hidup, termasuk penguatan armada. Kemudian, hilir dengan optimalisasi pengolahan sampah organik seperti komposter, maggot atau BSF dan biogas serta anorganik dengan fasilitas bank sampah dan RDF.
Jakarta Utara sendiri didapuk sebagai proyek percontohan atau pilot project pengelolaan sampah nasional.